
Gedung baru dewan guru, sekaligus kantor administrasi dan KMI alhamdulillah sudah rampung dan sudah bisa dihuni, selanjutnya untuk asrama baru, lapangan basket, takraw, voli, dan badminton dalam tahap proses pembangunan, untuk lapangan futsal sudah ada sebelumnya. Semoga bisa selesei semuanya sebelum memasuki tahun ajaran baru.
Pergedungan merupakan salah satu dari panca jangka pondok modern.
Dalam rangka mengembangkan dan memajukan Balai Pendidikan Pondok Modern Daarul Mundziriin, dijalankanlah apa yang sudah dirumuskan oleh para pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai induk dan kiblat dari lembaga pendidikan yang Kami jalankan, Panca Jangka yang merupakan program kerja Pondok yang memberikan arah dan panduan untuk mewujudkan upaya pengembangan dan kemajuan tersebut.
Adapun Panca Jangka itu meliputi bidang-bidang berikut :
1. Pendidikan dan Pengajaran.
Maksud jangka ini adalah berusaha secara maksimal untuk meningkatkan dan menyempurnakan pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern Daarul Mundziriin.
2. Kaderisasi.
Sejarah timbul dan tenggelamnya suatu usaha, terutama hidup dan matinya pondok-pondok di tanah air, memberikan pelajaran kepada para pendiri Pondok tentang pentingnya perhatian terhadap kaderisasi. Sudah banyak riwayat tentang pondok-pondok yang maju dan terkenal pada suatu ketika, tetapi kemudian menjadi mundur dan bahkan mati setelah pendiri atau kyai pondok itu meninggal dunia. Di antara faktor terpenting yang menyebabkan kemunduran ataupun matinya pondok-pondok tersebut adalah tidak adanya program kaderisasi yang baik.
Bercermin pada kenyataan ini, Pondok Modern Daarul Mundziriin memberikan perhatian terhadap upaya menyiapkan kader yang akan melanjutkan cita-cita Pondok. Dan alhamdulillah Pondok Modern Daarul Mundziriin lebih dulu membangun manusia jauh sebelum membangun gedung-gedungnya yang sekarang jumlah Kadernya sudah mencapai 30 orang an lebih sebagian masih dalam masa pendidikan, dan pengabdian di Pondok Modern Darussalam Gontor sebagian lagi ada yang sudah melanjutkan di univ terkemuka di timur tengah.
3. Pergedungan.
Jangka ini memberikan perhatian kepada upaya penyediaan prasarana dan sarana pendidikan dan pengajaran yang layak bagi para santri.
4. Khizanatullah.
Di antara syarat terpenting bagi sebuah lembaga pendidikan agar tetap bertahan hidup dan berkembang adalah memiliki sumber dana sendiri. Sebuah lembaga pendidikan yang hanya menggantungkan hidupnya kepada bantuan pihak lain yang belum tentu didapat tentu tidak dapat terjamin keberlangsungan hidupnya. Bahkan hidupnya akan seperti ilalang di atas batu, “Hidup enggan, mati tak hendak”.
Maka sedikit demi sedikit dijalankanlah unit-unit usaha pondok diantaranya minimarket, cafe, rumah makan dll, itu semua dijalankan sebagai ikhtiyar untuk memajukan pondok.
5. Kesejahteraan Keluarga Pondok.
Jangka ini bertujuan untuk memberdayakan kehidupan keluarga-keluarga yang membantu dan bertanggungjawab terhadap hidup dan matinya Pondok secara langsung, sehingga mereka itu tidak menggantungkan penghidupannya kepada Pondok. Mereka itu hendaknya dapat memberi penghidupan kepada Pondok. Sesuai dengan semboyan : “Hidupilah Pondok dan jangan menggantungkan hidup kepada Pondok” dan apa yang disampaikan pimpinan Pondok Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal : “Jangan sampai berfikir, coba-coba merancang untuk pribadi, anak, keluarga menantu, ponakan, ipar, istri, besan menjadi apa? Mendapat apa? Berapa? Bagaimana caranya? Itu semua adalah sampah-sampah perjuangan”.